Color Spaces atau terkadang disebut juga color profiles, merupakan salah satu materi yang sebenarnya sangat penting tetapi malah sering dilupakan bahkan tidak dipahami sama sekali.
Kenapa ya setiap saya upload foto di Instagram, hasilnya selalu berbeda dengan yang ada di layar komputer? Padahal waktu edit-nya sudah bagus, tapi setelah upload, kok malah turun gitu warnanya.
Biasanya Anda akan menjawab dengan “Mungkin layarnya belum dikalibrasi dengan benar…!”
Memang ada benarnya.. tapi bisa jadi tidak hanya itu masalahnya, ada masalah lain, yaitu color spaces.
Apa itu Color Spaces?
Oke, sebelum mengenal lebih jauh tentang color spaces, sebaiknya Anda pahami dulu apa itu RGB dan apa perbedaannya dengan CMYK karena RGB erat kaitannya dengan color spaces.
Mengenal RGB dan CMYK
RGB berasal dari kata Red, Green, Blue sedangkan CMYK berasal dari kata Cyan, Magenta, Yellow dan Black.
RGB merupakan warna-warna dasar yang berasal dari cahaya. Jadi semua warna foto yang tercipta pada jaman fotografi digital, merupakan kombinasi dari ketiga warna dasar ini.
Sedangkan CMYK merupakan warna-warna dasar yang berasal dari tinta dan digunakan untuk menciptakan sebuah gambar. Jadi semua warna foto yang tercipta pada hasil cetakan, merupakan kombinasi dari keempat warna dasar ini.

Secara umum, berikut perbedaan fungsi RGB dan CMYK :
- RGB digunakan untuk tampilan warna di layar, sedangkan CMYK digunakan untuk warna printer dan ditampilkan dalam bentuk media cetak;
- Jika warna RGB dicampurkan, maka akan menghasilkan warna putih, sementara jika warna CMYK dicampurkan, akan menghasilkan warna hitam.
Hal inilah yang bisa menyebabkan terjadinya perbedaan warna saat sebuah foto ditampilkan pada layar monitor dibandingkan dengan hasil cetakan.
Oke, sampai tahap ini, Anda tentunya sudah paham apa itu RGB yang akan jadi pokok bahasan kita kali ini.
Memahami Color Spaces atau Color Profiles
Secara umum, ada 3 jenis color spaces yang wajib Anda ketahui, yaitu :
- sRGB;
- Adobe RGB;
- ProPhoto RGB.

- Mengapa ada berbagai jenis color spaces?
- Mengapa color spaces sangat penting saat proses editing? dan
- Color spaces manakah yang harus kita pilih?
Pertanyaan-pertanyaan ini pastinya sering berkecamuk di kepala kita, terutama bagi Anda yang bekerja secara profesional ataupun kalangan fotografer. Oke, akan saya coba jawab pada artikel kali ini..
Berbagai jenis color profiles ini memiliki rentang warna yang berbeda-beda, tujuannya tentu untuk memenuhi berbagai kebutuhan yang berbeda-beda pula.
Color space yang paling banyak digunakan adalah sRGB karena color space ini memiliki rentang warna yang paling sedikit.
Loh kok color space dengan rentang warna paling sedikit justru malah paling banyak digunakan?
Alasannya sederhana, karena adanya keterbatasan, browser dan hampir semua perangkat digital tidak bisa menampilkan rentang warna yang luas seperti Adobe RGB / ProPhoto RGB. Jadi, agar siapapun, dari belahan dunia manapun, menggunakan perangkat apapun, baik yang jadul hingga terkini, bisa melihat gambar dengan warna yang sama, maka digunakanlah rentang warna yang paling sedikit, yaitu sRGB.

Dari sini bisa kita tarik kesimpulan bahwa :
Untuk kebutuhan digital apapun, apakah ditampilkan di internet ataupun media sosial, color spaces yang digunakan haruslah sRGB agar warna foto Anda terlihat sama ketika dilihat dari perangkat apapun.
Jadi… mengapa warna foto saya berubah setelah diunggah ke Instagram?
Jawabannya, mungkin foto Anda menggunakan Adobe RGB / ProPhoto RGB, jadi ketika ditampilkan di browser ataupun media sosial, bakal banyak warna yang hilang karena browser / smartphone tidak mampu menampilkan seluruh warna yang ada. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna setelah Anda mengunggahnya ke internet ataupun media sosial.
sRGB
- Diciptakan pada tahun 1996 oleh Microsoft dan Hewlet Packard;
- Memiliki rentang warna yang paling sedikit;
- Digunakan untuk browser, smartphone, dan semua perangkat digital karena memiliki ruang warna yang paling versatile, cocok di perangkat apapun.
Adobe RGB 1998
- Dibuat oleh Adobe pada tahun 1998;
- Memiliki rentang warna di atas sRGB tetapi masih di bawah ProPhoto RGB;
- Sebagian kamera DSLR menawar opsi untuk menggunakan color profile ini dan langsung diproses kamera untuk menghasilkan file JPG;
- Sebagian monitor high end mampu menampilkan gambar dengan color profile Adobe RGB 1998.
ProPhoto RGB
- ProPhoto RGB merupakan color space dengan rentang warna terbanyak dibanding color spaces lainnya;
- Mencakup semua warna yang dapat dilihat oleh mata manusia;
- Dirancang sebagai standar universal untuk peng-edit-an gambar dengan bit tinggi;
- Merupakan color space yang sangat populer di kalangan fotografer profesional.
Editing merupakan sebuah proses memanipulasi dan kompresi data sehingga semakin banyak warna dan data yang ada, semakin baik dan semakin leluasa pula proses editing-nya. Inilah alasan mengapa ProPhoto RGB merupakan color space yang sangat populer di kalangan fotografer profesional.
Jadi, sampai tahap ini bisa kita simpulkan bahwa :
Demi hasil terbaik, gunakan ProPhoto RGB saat proses editing. Jika foto akan diunggah ke media sosial atau internet, ekspor atau konversi terlebih dahulu ke sRGB.
Oke, bahasan selanjutnya adalah…
- Bagaimana mengatur Photoshop agar menggunakan Working Spaces : sRGB? Baca di sini..
- Bagaimana caranya menerapkan color space ProPhoto RGB dan mengekspornya ke sRGB setelah proses editing selesai? Baca di sini dan di sini..
Demikian artikel Memahami Color Spaces / Profiles [sRGB, Adobe RGB, ProPhoto].
Semoga bermanfaat..!
1. HELP.INSTAGRAM.COM.
Saat saya membagikan foto di Instagram, berapa besar resolusi gambarnya? ↗
2. YOUTUBE.COM.
Color Spaces Explained! sRGB, Adobe RGB (1998), ProPhoto RGB. ↗
.
3. FOLDERTIPS.COM.
Cara Menghindari Foto Pecah saat Upload ke Instagram [Kupas Tuntas]. ↗
.
Leave a Reply