Sony termasuk pemain baru dalam industri fotografi, yaitu saat merilis kamera kompak pertama mereka: Sony Cybershot pada tahun 1996.
Tidak seperti Canon dan Nikon, awalnya Sony merupakan produsen pembuat Radio dan Tape-recorder. Melihat kondisi ini, Sony “terpaksa” berjuang dan berusaha keras untuk menyaingi para pesaingnya yang telah lama berkecimpung di dunia industri fotografi.
Tampaknya kerja keras Sony selama ini membuahkan hasil, terbukti saat ini Sony merupakan pemain tiga besar dalam dunia industri fotografi dan telah banyak menelurkan produk-produk kamera dan lensa yang sangat laris di pasaran.
Setiap lensa yang diproduksi Sony memiliki kode-kode istilah lensa Sony yang menyatakan kualitas dan fitur dari lensa tersebut.
Simak ulasan berikut..
Daftar Isi :
Istilah Lensa Sony Berdasarkan Mounting
1. Sony A-mount
Lensa Sony A-mount dirancang untuk jajaran kamera Sony Digital SLT (Single Lens Translucent Cameras). Kamera Sony tipe ini menggunakan cermin tembus cahaya yang memungkinkan sebagian cahaya masuk ke sensor dan sebagian lainnya masuk ke fase kamera sehingga mampu menawarkan keunggulan autofokus deteksi fase full-time.
Sony A-mount pertama kali muncul pada 2006 ketika Sony mengakuisisi aset Konica Minolta, termasuk pemasangan lensa AF Minolta untuk kamera SLR. Teknologi ini nantinya berganti nama menjadi sistem Sony A-mount.
Dudukan bayonet ‘A-type’ Konica Minolta sebagaimana saat itu disebut, sebenarnya merupakan sistem lensa autofokus SLR terintegrasi pertama di dunia. Lensa Minolta type-A kompatibel dengan body kamera Sony A-mount, sementara lensa Sony A-mount dapat dipasang pada SLR Minolta dengan kehilangan beberapa fungsi.
2. Sony E-mount
E-mount merupakan mounting lensa untuk jajaran kamera mirrorless milik Sony bertipe APS-C. Tipe mounting ini muncul pertama kali pada tahun 2010 pada jajaran kamera mirrorless Sony NEX dengan sensor APS-C.
Pada tahun yang sama, Sony merilis kamera mirrorless full-frame pertama yaitu Sony α7, sehingga E-mount dikembangkan menjadi FE-mount untuk kebutuhan lensa pada kamera full frame.
Secara fisik, tidak ada perbedaan antara E-mount (APS-C) dan FE-mount (full-frame), sehingga lensa E-mount sebenarnya bisa dipasangkan pada kamera full-frame dan sebaliknya, hanya saja bakal ada crop-factor yang tercipta.
3. Sony FE Mount
FE-mount merupakan jajaran lensa Sony yang dirancang untuk kamera mirrorless full-frame seperti :
- Sony α7 Mark I, II, III, IV, dst;
- Sony α7s Mark I, II, dst;
- Sony α7r Mark I, II, dst;
- Sony α9, dst.
Meski begitu, lensa jenis FE-mount tetap bisa dipasangkan pada kamera mirrorless non-fullframe seperti Sony α6000 dan jajarannya. Namun, focal length yang didapatkan tidak sesuai kenyataan karena ada crop factor.
4. Sony PL Mount
Selain E dan FE-mount, Sony juga memproduksi sejumlah kecil lensa dengan kode PL-mount sistem. Sistem mounting ini dirancang untuk kamera profesional yang biasanya digunakan untuk pembuatan film seperti kamera Sony CineAlta 4K, termasuk PMW-F5 dan F55, mencakup sensor berukuran Super 35mm.
Istilah Lensa Sony Berdasarkan Tipe
1. Macro
Sony Macro Lenses dirancang khusus untuk fotografi makro, atau close-up. Lensa Makro yang baik harus menampilkan rasio perbesaran 1: 1 untuk mengambil gambar subjek berukuran sangat rinci, dan dapat fokus pada subjek yang sangat dekat dengan kamera.
Lensa makro pertama Sony adalah Sony α Macro 50mm f / 2.8, dirilis pada tahun 2006. Lensa makro Sony tersedia dalam format A-mount, DT A-mount, E-Mount, dan FE E-mount.
2. Smooth Transition Focus (STF)
STF atau Smooth Transition Focus merupakan rebranded dari Minolta Minolta 135mm F2.8 T4.5 STF.
Lensa jenis ini menggunakan APD (apodization element) yang artinya terdapat gradasi neutral density di bagian sisi-sisi optik.

Contoh : Lensa 135mm F2.8 [T4.5] STF.
3. CineAlta
Seperti disebutkan sebelumnya, lensa CineAlta merupakan lensa yang dirancang khusus untuk sistem kamera sinema CineAlta Sony.
Jajaran Lensa Sony CineAlta hanya menggunakan manual fokus, terdapat 1 lensa zoom dan 6 lensa prime.
4. G (Gold)
G Lenses merupakan lensa yang dibuat dengan bahan-bahan terbaik, serta diproduksi dengan baik pula sehingga mampu menghasilkan gambar yang super tajam di area fokus serta bokeh yang indah di area out-of focus.
Lensa jenis ini memiliki performa yang baik pada kondisi minim cahaya serta penanganan distori dan aberasi yang baik pula.
Lensa Sony dengan kode G pernah mewakili puncak kesuksesan Sony dibidang teknologi fotografi yang sebenarnya lensa ini awalnya menggunakan desain optik Konica Minolta yang diadaptasi dan disempurnakan, direkayasa ulang untuk memenuhi standar Sony.
5. GM (G-Master)
Meneruskan kesuksesan G Lenses, pada tahun 2016 untuk pertama kalinya Sony merilis lensa dengan kode GM atau G-Master. GM merupakan turunan langsung dari G-Lens yang diperbarui dan dirancang penuh untuk kamera mirrorless full-frame milik Sony dengan mouting E-mount.
G-Master Lens memiliki kualitas optik tertinggi di jajaran lensa Sony, termasuk XA “extreme aspherical elements” dan advanced AR lens coatings. Teknologi aktuator canggih memungkinkan lensa ini untuk fokus lebih cepat dan akurat serta tahan terhadap cuaca dan debu.
Setiap lensa G-Master dikalibrasi secara individual untuk memastikan kualitas gambar yang dihasilkan setinggi mungkin.
Lensa ini bisa diidentifikasi dengan adanya tulisan “G” cetak timbul berwarna putih disertai latar berwarna merah.
6. Sony Zeiss
Lensa Sony Zeiss dibuat oleh Sony tetapi menggunakan desain lensa yang disetujui oleh Zeiss.
Lensa Sony Zeiss adalah lensa berkualitas sangat tinggi yang menampilkan elemen asferis, aspheris dan ED canggih, serta semua fitur lapisan anti-reflektif T * Zeiss.
Jajaran lensa ini menampilkan kualitas konstruksi yang tinggi dan dapat diidentifikasi dengan logo Zeiss biru dan putih yang tercetak pada Barrel lensa. Lensa Sony Zeiss selalu memiliki akronim ZA ’dalam nama model lensa, dan in Z’ dalam nomor produk Sony.
7. Sony Zeiss Distagon
Pertama kali dibuat pada tahun 1953, Distagon merupakan nama yang diberikan untuk formula Zeiss yang kompleks yang digunakan untuk lensa sudut lebar (wide angle).
Lensa ini umumnya memiliki fisik yang besar dan berat serta memiliki elemen lensa yang kompleks namun mampu menghasilkan kualitas gambar yang fantastis.
Saat ini terdapat dua lensa Sony Zeiss Distagon :
- Sony Zeiss Distagon T * FE 35mm F1.4 ZA untuk format FE E-mount; dan
- Sony α Carl Zeiss Distagon T * 24mm f / 2 ZA SSM untuk format 35mm A-Mount.
8. Sony Zeiss Planar
Sony Zeiss Planar diproduksi oleh Sony namun menggunakan teknologi yang ada pada lensa Zeiss “Planar”.
Jika ditelurusi, sejak tahun 1896 hingga saat ini bisa dikatakan bahwa hampir setiap lensa prime 50mm menggunakan desain yang pada dasarnya adalah formula Planar yang dimodifikasi.
Lensa planar ditandai oleh tata letak elemen simetris dengan aperture yang ditempatkan di antara kelompok elemen. Tata letak ini memungkinkan celah yang lebih luas untuk digunakan dan menghasilkan ketajaman ujung ke ujung yang ekstrim dengan sedikit penyimpangan berwarna.
Saat ini hanya ada satu format FE-mount dan dua lensa fullframe format A-mount.
9. Sony Zeiss Sonar
Lensa Sony Zeiss Sonnar dibuat oleh Sony tetapi menggunakan formula lensa Zeiss ‘Sonnar’ klasik.
Formula lensa Sonnar pertama kali muncul pada tahun 1929, ditandai dengan susunan elemen yang sederhana, namun memiliki aperture yang cepat (fast lenses), serta menghasilkan gambar berkualitas tinggi dengan kontras yang sangat baik dan flare tingkat rendah.
Jajaran lensa ini awalnya dirilis dalam format A-mount 35mm, namun saat ini sudah tersedia format A-Mount DT, E-mount dan FE E-mount.
Istilah Lensa Sony Berdasarkan Kode Lensa
AR
Lensa yang menampilkan teknologi AR atau ‘Anti-Reflektif’ menampilkan teknologi nano-coating milik Sony untuk mengurangi pantulan antar elemen dan mempromosikan transmisi cahaya.
Saya belum menemukan arti singkatan sebenarnya dari AR, tetapi semua lensa G dan GM memiliki lapisan AR.
DDSM
DDSM atau Drive Direct SuperSonic Motor merupakan SSM yang dirancang untuk menggerakkan elemen fokusing pada lensa full frame agar lebih kuat dan cepat.
DDSSM misalnya digunakan pada Sony FE 90mm f / 2 Macro G dan Sony Zeiss Distagon T 35mm f / 1.4.
ED
ED atau Extra-low Dispersion merupakan lensa yang menggunakan optik untuk mengurangi aberasi kromatik secara signifikan.
Sebelumnya, aberasi kromatik dikurangi dengan menggunakan kaca berbasis kalsium fluorit, tetapi karena sifatnya yang rapuh dan rentan terhadap suhu, maka dikembangkanlah kaca dengan Extra-low Dispersion ini.
G
G Lenses merupakan lensa yang dibuat dengan bahan-bahan terbaik, lensa jenis ini memiliki performa yang baik pada kondisi minim cahaya serta penanganan distori dan aberasi yang baik pula.
Lensa Sony dengan kode G pernah mewakili puncak kesuksesan Sony dibidang teknologi fotografi yang sebenarnya lensa ini awalnya menggunakan desain optik Konica Minolta yang diadaptasi dan disempurnakan, direkayasa ulang untuk memenuhi standar Sony.
GM (G-Master)
GM atau G-Master ditandai dengan tulisan huruf G cetak tebal berwarna putih dengan latar berwarna merah.
G-Master Lens memiliki kualitas optik tertinggi di jajaran lensa Sony, termasuk XA “extreme aspherical elements” dan advanced AR lens coatings. Teknologi aktuator canggih memungkinkan lensa ini untuk fokus lebih cepat dan akurat serta tahan terhadap cuaca dan debu.
IF
IF atau Internal Focusing merupakan fitur yang memungkinkan lensa untuk fokus tanpa mengubah ukuran fisiknya. Fokus pada lensa jenis ini diperoleh dengan menggerakkan elemen dalam tabung lensa sehingga ukuran lensa jadi lebih ringan dan ringkas.
Oleh karena itu, lensa IF cenderung jauh lebih mahal dari tipe lensa dengan fokusing eksternal.
OSS
OSS atau Optical Steadyshot merupakan penamaan sistem stabilisasi lensa pada Sony. Fitur ini sama dengan IS pada Canon, yaitu untuk mereduksi getaran akibat gerakan tangan pada saat memotret sehingga bisa meminimalisir hasil foto yang shake (goyang).
OSS sangat membantu untuk tetap memperoleh hasil yang tajam. Tanpa OSS, gambar yang diperoleh cenderung tidak tajam / blur akibat tangan kita yang memegang kamera tidak benar-benar diam.
OSS hanya ditemukan pada lensa dengan mouting FE E-mount, tidak pada A-mount karena sistem A-mount menggunakan stabilisasi gambar berbasis sensor (IBIS).
PZ
PZ atau Power Zoom merupakan lensa dengan motor zoom elektronik internal yang dapat digunakan untuk mengontrol zoom optik lensa. Sistem ini menggunakan tombol zoom yang dipasang di body lensa dan cocok untuk penggunaan video karena kemampuannya untuk memberikan aktuasi zoom laju konstan yang halus.
Lensa Power Zoom saat ini hanya tersedia untuk kamera E-mount. Lensa PZ menampilkan akronim ‘PZ’ dalam nama model lensa yang dicetak pada laras lensa.
SAL
SAL merupakan penamaan nomor produk yang diberikan pada semua produk lensa fokus otomatis Sony untuk tipe A-mount.
Misalnya nomor produk untuk Sony α Zeiss Vario-Sonnar T * 16-35mm f / 2.8 ZA SSM II adalah SAL-1635Z2.
SAM
SAM atau Silent Autofocus Motor merupakan lensa yang menggunakan motor autofokus yang senyap.
SAM menggunakan desain motor yang lebih ekonomis dibandingkan dengan SSM atau DDSSM sehingga SAM cenderung ditemukan pada lensa dan lensa kit Sony yang lebih murah.
SCL
SCL ditemukan pada lensa-lensa Sony dengan sistem dudukan PL-mount. Mungkin SCL bermakna Sony Cinema Lenses.
SEL
Hampir sama seperti SAL, SEL merupakan penamaan produk untuk semua jajaran lensa Sony fokus otomatis bertipe E-mount.
Contoh : nomor produk untuk Sony FE 28mm F2 adalah SEL-28F20.
SSM
SSM atau Super Sonic Motor merupakan jenis lensa yang memiliki motor piezoelektrik tipe cincin untuk menghasilkan fokus otomatis yang sangat cepat, senyap, dan akurat.
T*
Kode T* hanya ditemukan pada lensa Sony ZA yang menunjukkan bahwa lensa ini menggunakan teknologi coating Carl Zeiss T*.
Teknologi coating ini dikembangkan oleh Alexander Smakula dan dipatenkan pada tahun 1935. Proses ini kemudian dikembangkan lebih lanjut pada tahun 1970-an dan selanjutnya disebut sebagai T *.
T-Coating merupakan teknologi multi-coat anti-reflektif yang dapat mengurangi jumlah refleksi antar elemen dalam lensa dengan sangat signifikan sehingga dapat menurunkan jumlah transmisi cahaya agar meningkatkan kinerja lensa.
T* Coating tidak merujuk pada formula tertentu, dengan setiap jenis desain lensa dan kaca membutuhkan aplikasi sendiri untuk menghasilkan kinerja optik yang optimal.
XA
Lensa dengan elemen XA atau Asp Extreme Aspherical memiliki elemen asferis yang diproduksi dengan toleransi sangat tinggi, Sony mengklaim presisi permukaan hanya sebesar 0,01 mikron.
Lensa XA menghasilkan lensa beresolusi sangat tinggi dengan elemen fokus yang indah. Saat ini hanya lensa GM yang menampilkan elemen XA.
ZA
Istilah kode lensa Sony yang terakhir adalah ZA atau Zeiss Alpha.
ZA atau Zeiss Alpha merupakan lensa yang diproduksi oleh Sony atas persetujuan Zeiss.
Lensa ZA lahir dari hubungan membingungkan antara Sony dan Carl Zeiss. Lensa ini sangat berkualitas tinggi dan merupakan pesaing dari lensa Sony G baik dari sisi harga maupun performa.
Demikian artikel Memahami Istilah Singkatan Kode Lensa Sony & Zeiss.
Semoga bermanfaat..!
1. SHUTTER MUSE. SONY AND ZEISS LENS TERMINOLOGY + ABBREVIATIONS ↗ .
Leave a Reply